Tahun lalu, bertepatan dengan liburan natal gue pulang kampung. sudah setahun gue ngga pulang, dan untuk pertama kalinya Ibu gue nyuruh pulang kampung. karna biasanya beliau akan ngomong untuk ngga perlu pulang karna dia ngga rindu sama gue.. Kodenya anak muda banget..
Sekitar 2 minggu gue habiskan berada di kampung, saat berada di kampung gue menemukan bahwa Ayah adalah seorang fans dari serial Bollywood. serial Bollywood memang lagi hits di televisi, namun gue ngga pernah nyangka kalau Ayah menjadi salah satu fansnya.
Karna yang gue tahu beliau jarang nonton acara televisi, beliau lebih sering menghabiskan waktu di kebun dengan speaker dan musik daerah andalannya. ternyata seharian beliau habiskan di kebun, pada malam tiba itulah masa dimana beliau menonton serial Bollywood.
Dan di sini gue tahu kalau Ayah punya mental Ibu-ibu, karna saat beliau menonton. akan muncul komen-komen aneh, seperti "Woah.. lihat-lihat nak, dia mampu ngangkat batu besar itu". dengan matanya yang terlihat sangat kagum..
Iya terus kalau mampu ngangkat batu besar itu kenapa.. itu bukan hal yang luar biasa Yah..
Beliau sudah tak mampu lagi membedakan kenyataan dan fantasi. sepanjang acara beliau terus saja mengeluarkan komen-komennya, seperti saat si pemeran utama mau di bunuh oleh penjahat "Hati-hati Jodha.. Akbar mau membunuhmu". si Jodha siapa lagi.. Akbar yang mau membunuh, yang mana lagi.
Disini gue baru tahu kalau komen saat nonton merupakan candu sendiri bagi orang yang menonton, karna acaranya tiba-tiba menjadi menarik. mungkin ini yang membuat pertandingan bola sangat menyenangkan.
Dengan menonton serial itu, Ayah gue menjadi fans yang akan marah ketika sang idolanya di katain. karna setiap malam beliau selalu menonton serial tersebut. gue yang mau nonton acara lain, jadi ngga bisa ngapa-ngapain. karna itu gue protes "Ngapain nonton ini terus, ganti channel.. Si Jodha itu bakalan mati juga Yah".
Yang terjadi adalah Ayah marah-marah sambil ngomong "Oh.. jadi kamu mau Jodha mati. Kamu komplotan Akbar.. PENGKHIANAT!!". Lah.. apaan sih ini.. siapa yang mau Jodha mati
Ayah gue sudah menjadi penggemar fanatik, bahkan di dinding kamar dipenuhi dengan poster-poster pemain serial tersebut. yang jadi masalahnya adalah kenapa ditempel di kamar gue..
Menjadi penggemar serial tersebut membuat beliau menjadi pribadi yang curigaan, gue pernah bikin teh dan ngasih buat beliau.
Ayah malah ngomong "Kamu pikir aku termakan kebaikanmu.. aku tak akan tertipu dengan sikap pura-pura baikmu". di momen itu gue mau ngangkat tehnya dan lempar ke Ayah sambil ngomong "Dasar tak tahu malu..". Keluarga ku tiba-tiba berubah menjadi keluarga penuh drama
Hal yang sebenarnya tak wajar buat gue, dikala Ayah yang malah terobsesi dengan serial drama dan bukan Ibu. karna Ibu ngga pernah nonton serial tersebut, sepertinya sebuah peran telah berganti haluan.
Awalnya gue pikir begitu, tapi ternyata Ibu gue adalah orang yang sama. Suatu ketika gue pernah disuruh beli sayur kewarung, dan kebetulan uang buat beli tersebut ngga punya kembalian. yang terjadi saat gue pulang dan ngomong bahwa uang nya pas dan ngga punya kembalian.
Ibu pun seakan ngga percaya, di saat itu kebetulan gue lagi di landa cegukkan. begitu gue cegukkan, beliau langsung melotot ke gue dan ngomong "PENDUSTA.. Kamu cegukkan menandakan kalau kamu sedang berbohong.. PINOCCHIO!!!". Hah... Pino.. Pinocchio??
Dan kenyataan pahit lainnya, ternyata Ibu adalah fans dari musuh bebuyutan Akbar karakter dari serial yang Ayah sangat gemari. mereka ternyata musuhan...
Aku ternyata berada di tengah-tengah perang dingin para fans fanatik..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar