Sabtu, 08 November 2014

Hubungan Yang Ngga Berhasil



Kesehatan hati akhir-akhir ini terguncang. Bukannya liver, tapi kesehatan hati dalam sebuah hubungan. Soalnya lagi deket sama seseorang, tapi hubungannya ngga pernah berkembang. Hanya bisa sebatas hubungan lewat jejaring social saja.

Nah sesuai pengalaman gue, sekarang gue mau share bagaimana hubungan yang ngga pernah bisa berhasil itu kaya gimana.

Bertatap Muka

Pendeketan sekarang itu menjadi seperti ini “Yang deket namun di buat menjauh”. Kenapa gue bilang begini, karena peran dari teknologi yang sekarang ini. dengan berbagai macam chat yang bisa di dapat di masing-masing gadget. Jadi seseorang bisa saling menikmati obrolan tanpa perlu bertemu secara tatap muka. Hanya di wakili kata-kata pada chat seseorang bisa saling dekat satu sama lain.

Namun yang jadi masalahnya adalah apakah itu cukup. Pengalaman gue itu sama sekali ngga akan berhasil, karena kata-kata yang ada chat ngga mewakili seutuhnya apa yang dirasakan. Bisa aja kan dia ngomong “Sama kamu aja aku kasih senyum aku”. 

Iya senyumnya itu di wakili emoticon yang ada di chatnya. Padahal raut wajah aslinya ngga lagi senyum. Dalam kata lain itu hanya harapan palsu yang dia berikan sama elo, supaya elo senang. 

Dan dia juga senang, namun ketika bertemu secara langsung.  Chat dengan emoticon yang kadang-kadang mengganggu itu, bisa saja ngga kejadian.

Masalahnya adalah sudah memiliki zona nyaman saat chat di gadget saja. Kalau istilahnya gue sih bilang ini “Zona Chat”. Artinya dia hanya bisa mengatakan hal-hal manis ketika sedang chat doang sama elo. Ketika bertemu langsung, dia ngga bisa ngomong yang semanis chat-chatnya dia. 

Ini karna persoalan kenyamanan dia hanya menggunakan chat, jadi hubungan ini ngga pernah berhasil. Karena hubungan itu sebenernya adalah ketika bertemu secara tatap muka.

Karena adanya gadget sekarang, seseorang jadi enggan untuk bertemu. Apalagi yang sudah sangat lengket sama berbagai chat yang ada di gadget. Dia bisa saja kenal ribuan orang di chat, namun di dunia nyata..

Mungkin dia ngga punya teman sebanyak itu. persoalannya sekarang bukan cuma dia yang nyaman dengan itu, namun karena elo terbawa suasana nyamannya dia. 

Akhirnya elo juga ngga ada hasrat ketemu secara langsung, elo malah “Lebih asik kita ngobrolnya lewat chat” dan dia pun ngomong “Dia lebih menarik di chat ketimbang aslinya”. Yap, hubungan kalian ngga akan berhasil.

Inisiatif

Ngomong-ngomong soal bertemu, sebenernya bisa saja dia dan elo melakukan itu. dan pertemuannya ngga seburuk yang kalian pikirkan kok, hanya saja inisiatif dari kalian yang kurang. Buat gue sendiri ini memang persoalan sejati, karna Introvert seperti gue akan sulit ngomong “Eh kita ketemuan yuk”. 

Apalagi dia orang baru dalam keseharian gue, berbeda dengan orang yang hampir setiap waktu bertatap muka. Gue akan lebih bisa untuk ngomong untuk ketemu, dengan begini hubungan gue mungkin akan berhasil. 

Jika kalian ingin hubungan kalian berhasil, maka punya lah inisiatif untuk ngajak dia ketemu lebih dulu. Pertemuan kalian juga bisa menyenangkan kok, walaupun ngga melalui chat-chat yang biasa kalian lakukan.
Kecuali Introvert, ini dilema sendiri buat kalian. Gue sangat tahu perasaan kalian gimana *Peluk sesama Intovert*

Perasaan

Walaupun kalian punya inisiatif untuk bertemu, tapi akhirnya kalian menyadari kalau perasaan cinta itu ngga ada di antara kalian. Kalian hanya merasa kesepian satu sama lain, dan akhirnya menemukan kenyaman antara satu sama lain. 

Kalian ngga saling menyukai satu sama lain, atau hanya satu pihak saja yang merasakan perasaan itu. hubungan ini ngga berhasil, cinta bertepuk sebelah tangan dan cinta sebatas kata nyaman saja.

Namun setidaknya elo telah mencoba untuk menjadi lebih dekat dengan dia, daripada lo hanya bisa melemparkan perhatian lewat chat-chat itu saja. Bertemu secara langsung akan menjadi awal yang bagus bagi elo untuk benar-benar mengenal dia secara lebih intens.


Oke sekian dulu tentang hubungan yang ngga berhasil.
Penulis mengucapkan “Selamat berjuang untuk punya pacar”

Bye-bye!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar