Kesehatan hati
akhir-akhir ini terguncang. Bukannya liver, tapi kesehatan hati dalam sebuah
hubungan. Soalnya lagi deket sama seseorang, tapi hubungannya ngga pernah
berkembang. Hanya bisa sebatas hubungan lewat jejaring social saja.
Nah sesuai pengalaman
gue, sekarang gue mau share bagaimana hubungan yang ngga pernah bisa berhasil
itu kaya gimana.
Bertatap Muka
Pendeketan sekarang itu
menjadi seperti ini “Yang deket namun di buat menjauh”. Kenapa gue bilang
begini, karena peran dari teknologi yang sekarang ini. dengan berbagai macam
chat yang bisa di dapat di masing-masing gadget. Jadi seseorang bisa saling
menikmati obrolan tanpa perlu bertemu secara tatap muka. Hanya di wakili
kata-kata pada chat seseorang bisa saling dekat satu sama lain.
Namun yang jadi
masalahnya adalah apakah itu cukup. Pengalaman gue itu sama sekali ngga akan
berhasil, karena kata-kata yang ada chat ngga mewakili seutuhnya apa yang
dirasakan. Bisa aja kan dia ngomong “Sama kamu aja aku kasih senyum aku”.
Iya
senyumnya itu di wakili emoticon yang ada di chatnya. Padahal raut wajah
aslinya ngga lagi senyum. Dalam kata lain itu hanya harapan palsu yang dia
berikan sama elo, supaya elo senang.
Dan dia juga senang, namun ketika bertemu
secara langsung. Chat dengan emoticon yang
kadang-kadang mengganggu itu, bisa saja ngga kejadian.
Masalahnya adalah sudah
memiliki zona nyaman saat chat di gadget saja. Kalau istilahnya gue sih bilang
ini “Zona Chat”. Artinya dia hanya bisa mengatakan hal-hal manis ketika sedang
chat doang sama elo. Ketika bertemu langsung, dia ngga bisa ngomong yang
semanis chat-chatnya dia.
Ini karna persoalan
kenyamanan dia hanya menggunakan chat, jadi hubungan ini ngga pernah berhasil.
Karena hubungan itu sebenernya adalah ketika bertemu secara tatap muka.
Karena adanya gadget
sekarang, seseorang jadi enggan untuk bertemu. Apalagi yang sudah sangat
lengket sama berbagai chat yang ada di gadget. Dia bisa saja kenal ribuan orang
di chat, namun di dunia nyata..
Mungkin dia ngga punya
teman sebanyak itu. persoalannya sekarang bukan cuma dia yang nyaman dengan
itu, namun karena elo terbawa suasana nyamannya dia.
Akhirnya elo juga ngga ada
hasrat ketemu secara langsung, elo malah “Lebih asik kita ngobrolnya lewat
chat” dan dia pun ngomong “Dia lebih menarik di chat ketimbang aslinya”. Yap,
hubungan kalian ngga akan berhasil.
Inisiatif
Ngomong-ngomong soal
bertemu, sebenernya bisa saja dia dan elo melakukan itu. dan pertemuannya ngga
seburuk yang kalian pikirkan kok, hanya saja inisiatif dari kalian yang kurang.
Buat gue sendiri ini memang persoalan sejati, karna Introvert seperti gue akan
sulit ngomong “Eh kita ketemuan yuk”.
Apalagi dia orang baru dalam keseharian
gue, berbeda dengan orang yang hampir setiap waktu bertatap muka. Gue akan
lebih bisa untuk ngomong untuk ketemu, dengan begini hubungan gue mungkin akan
berhasil.
Jika kalian ingin
hubungan kalian berhasil, maka punya lah inisiatif untuk ngajak dia ketemu
lebih dulu. Pertemuan kalian juga bisa menyenangkan kok, walaupun ngga melalui
chat-chat yang biasa kalian lakukan.
Kecuali Introvert, ini
dilema sendiri buat kalian. Gue sangat tahu perasaan kalian gimana *Peluk
sesama Intovert*
Perasaan
Walaupun kalian punya
inisiatif untuk bertemu, tapi akhirnya kalian menyadari kalau perasaan cinta itu
ngga ada di antara kalian. Kalian hanya merasa kesepian satu sama lain, dan
akhirnya menemukan kenyaman antara satu sama lain.
Kalian ngga saling menyukai
satu sama lain, atau hanya satu pihak saja yang merasakan perasaan itu.
hubungan ini ngga berhasil, cinta bertepuk sebelah tangan dan cinta sebatas
kata nyaman saja.
Namun setidaknya elo
telah mencoba untuk menjadi lebih dekat dengan dia, daripada lo hanya bisa
melemparkan perhatian lewat chat-chat itu saja. Bertemu secara langsung akan
menjadi awal yang bagus bagi elo untuk benar-benar mengenal dia secara lebih
intens.
Oke sekian dulu tentang
hubungan yang ngga berhasil.
Penulis mengucapkan
“Selamat berjuang untuk punya pacar”
Bye-bye!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar