Apa
kabar mantan.. bagi kebanyakan orang mantan itu merupakan bagian dari masa
lalu.
Meskipun
sudah memiliki pasangan, mantan pun masih diingat-ingat, bukan salah kalian kok
kalau masih ingat mantan. Karna itu bagian dari sejarah. Dan sejarah itu memang
untuk di ingat..
Kali
ini gue mau share bagaimana mantan bisa ada dalam hidup kita.
Untuk
definisi mantan itu sendiri adalah seseorang yang pernah berada dalam
kesehariaan kita. Bukan cuma ada mantan pacar, ada juga mantan guru, mantan
teman.
Karena
anak muda itu sensitifnya hanya tentang hubungan pacaran saja, makanya mantan
itu hubungannya sama pacar.
Sebagian
orang sangat ingin melupakan mantan, itu seperti berusaha menghilangkan ingatan
akan satu momen dalam hidup yang pernah di jalani. kalau gue ngomong sih itu
ngga bisa kalian lupakan, percuma melupakan mantan kalau tujuannya karna takut
perasaan itu datang lagi.
Bukan
salah sih, beberapa orang mengingat mantan untuk belajar dari pengalaman.
Dulunya
pacaran sama cowok yang cuek, setelah jadi mantan. Kemudian jadi patokan agar
ngga punya pacar yang cuek lagi.
Lebih
tepat jika bisa jadi patokan untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi, jadi
ketika ingat mantan. Tugas-tugas kuliah jadi bisa diselesaikan, dan ketika
pacaran lagi. belajar dari pengalaman kalau selingkuh itu ngga baik. Maksudnya
“cara” selingkuhnya masih kurang baik. Hahaha
Kebanyakan
orang melupakan mantan karna pernah punya pengalaman ngga menyenangkan ketika
bersamanya.
Misalnya
saat jalan berdua, dia suka teriak-teriak “Aku mencintaimu!!!”. Iya, itu
pengalaman yang ngga menyenangkan loh.
Saran
gue sih jangan membenci apa yang terjadi, tapi cintai apa yang bisa kalian
lakukan selanjutnya.
Kalau
di ingat, cara seseorang putus dengan pacarnya. Bisa jadi faktor untuk
melupakan.
Misalnya
ketika putus, dia berlutut sambil memegang setangkai bunga dan kemudian ngomong
“Kita putus”. Ya cara orang untuk mutusin emang beda-beda.
Kalau
gue di putusin lewat pesan singkat, isinya dia udah ngga mencintai gue lagi.
Dia
berharap gue bakalan dapat pacar yang lebih baik dari dirinya.
Gue
ngga pernah nyalahin dia, karna perasaan ngga bisa di paksakan. (Kok gue jadi
curhat gini)
Pokoknya
ingatan gue tentang mantan lumayan nyakitin, yang lebih nyakitin adalah gue
sering ingat kejadian itu.
Mungkin
dengan melupakannnya, gue ngga akan ngerasa sakit lagi.
Ternyata
gue salah, karna sakit sesungguhnya untuk diingat agar
lebih kuat ketika suatu saat nanti mengalami hal yang sama.
Lalu..
kalian akan ingat mantan selamanya?
Iya
kenapa ngga, untuk apa menjadi munafik. Seperti “Gue ngga pernah ingat mantan
lagi, ngapain”.
Tapi
kemudian suka kepo-in dia secara diam-diam, halah-halah.
Untuk
seratus persen bisa move on, kayanya pekerjaan yang sulit.
Menurut
gue sih ngga, karna ketika kalian gagal move on.
Itu
karna masih ada hasrat untuk memiliki dia lagi, bukan karna “Iya dia udah
mantan, ya udah”.
Mengingatnya bukan untuk berusaha mengulang kebersamaan dengannya
lagi. tapi mengingat dia sebagai bagian dari sejarah hubungan mu.
Oke
mungkin sekian share gue tentang mantan.
Santai
saja, hidup penuh dengan kebahagiaan. Bagaimana kalian menemukannya, itu yang
perlu diperjuangin.
Bye-bye!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar