Selasa, 07 Oktober 2014

Untuk Kamu



Untuk kamu yang sudah jadian,

Bagaimana kabar kamu? Aku harap baik-baik saja sama dia. Sudah berapa hari? Seingat ku ini sudah bulan kedua hubungan kalian ya..
Setelah hari itu aku masih menyimpan sms kamu, bukan untuk mengingatkan kamu. Hanya saja ini sebagai batas aku sama kamu.
Kembali ke dua bulan yang lalu, ketika aku sama kamu sama-sama tidak sengaja bertemu didepan kampus kamu. Pertemuan pertama kali kita lucu, kamu mengira aku senior kamu. Padahal aku junior kamu, mungkin muka aku lagi kusut gara-gara IPK ngga bagus-bagus.
Obrolan kita pun menjadi canggung, ketika tak sengaja pacar mu melihat kita saling berjabat tangan. Di pikirannya mungkin aku sengaja mendekati mu, padahal bukan itu yang terjadi. Nah jadi ceritanya, pulpennya dia jatuh. Gue pungut dan kasih ke dia, kelihatan dari jauh kaya pegangan tangan. Oke lanjut ke cerita.
Ketika pacar mu menyapa, terlihat senyum mu yang sampai saat ini membekas di ingatan ku. Disaat pacarmu menghampiri mu, kalian pun berciuman bibir dengan ganas. Eh tunggu-tunggu, ini salah cerita kayanya. Oke-oke bentar.. oh iya, gini. Ketika pacarmu menghampiri mu dia mengenggam tangan mu dan mengajak dirimu pergi. Dan hanya beberapa kata yang kamu ucapkan saat itu “Aku ngelayanin dia dulu ya..”. EHHHHHH.. bukan-bukan dia ngomong “Duluan ya..”. ya itu..

Kulihat kalian berdua beranjak pergi, sepertinya pacarmu tidak suka melihat ku dengan mu. Walaupun hanya sebentar saja kita bicara, mungkin dengan pacar secantik kamu. Dia takut kehilangan kamu.
Hari berikutnya aku seperti ditakdirkan bertemu dengan mu, saat itu hari hujan lebat. Aku di kos lagi menikmati segelas kopi, sedangkan kamu terjebak di kampus kamu. EH bentar ini ketemu.. ah sudahlah..

Hari-hari selanjutnya kamu selalu kepikiran aku, ingin rasanya kamu mendekati aku. Hahaha bingung kan elo pada yang baca, sengaja biar dia yang kelihatan naksir bukannya gue. hahaha
Aku merasa bersalah ketika menyukai kamu, sedangkan aku tahu kamu hanya menginjinkan aku sebagai teman bukan sebagai pacar.
Semakin aku dekat dengan kamu, semakin sulit untuk ku berpikir aku hanya ingin berteman denganmu. Akhirnya kuputuskan menjauh darimu, agar aku tidak melakukan kesalahan menyukai orang yang sudah dimiliki.
Tapi kemudian tiba-tiba kamu datang, mengatakan kalau kamu sudah berakhir dengan laki-laki itu. aku tak menyangka, kamu ternyata menyimpan rasa yang sama kepada ku.
Akhirnya kamu jadian juga dengan teman aku, ternyata saat itu kamu meminta ku untuk mendekatkan kamu dengan teman ku. Ternyata aku hanya perantara hubungan mu dengan teman ku, biarlah.. aku doakan kamu bahagia, dan jangan cari aku lagi.

Hah... capek gue nulis ini, disela-sela gue nulis ini. Ada lima kali gue merinding bacanya.
Ya udah sekian dulu, mau tidur siang. bye-bye..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar