Untuk kamu
yang sudah jadian,
Bagaimana
kabar kamu? Aku harap baik-baik saja sama dia. Sudah berapa hari? Seingat ku
ini sudah bulan kedua hubungan kalian ya..
Setelah
hari itu aku masih menyimpan sms kamu, bukan untuk mengingatkan kamu. Hanya
saja ini sebagai batas aku sama kamu.
Kembali ke
dua bulan yang lalu, ketika aku sama kamu sama-sama tidak sengaja bertemu
didepan kampus kamu. Pertemuan pertama kali kita lucu, kamu mengira aku senior
kamu. Padahal aku junior kamu, mungkin muka aku lagi kusut gara-gara IPK ngga
bagus-bagus.
Obrolan
kita pun menjadi canggung, ketika tak sengaja pacar mu melihat kita saling
berjabat tangan. Di pikirannya mungkin aku sengaja mendekati mu, padahal bukan
itu yang terjadi. Nah jadi ceritanya, pulpennya dia jatuh. Gue pungut dan kasih
ke dia, kelihatan dari jauh kaya pegangan tangan. Oke lanjut ke cerita.
Ketika
pacar mu menyapa, terlihat senyum mu yang sampai saat ini membekas di ingatan
ku. Disaat pacarmu menghampiri mu, kalian pun berciuman bibir dengan ganas. Eh tunggu-tunggu,
ini salah cerita kayanya. Oke-oke bentar.. oh iya, gini. Ketika pacarmu
menghampiri mu dia mengenggam tangan mu dan mengajak dirimu pergi. Dan hanya
beberapa kata yang kamu ucapkan saat itu “Aku ngelayanin dia dulu ya..”.
EHHHHHH.. bukan-bukan dia ngomong “Duluan ya..”. ya itu..
Kulihat
kalian berdua beranjak pergi, sepertinya pacarmu tidak suka melihat ku dengan
mu. Walaupun hanya sebentar saja kita bicara, mungkin dengan pacar secantik
kamu. Dia takut kehilangan kamu.
Hari
berikutnya aku seperti ditakdirkan bertemu dengan mu, saat itu hari hujan
lebat. Aku di kos lagi menikmati segelas kopi, sedangkan kamu terjebak di
kampus kamu. EH bentar ini ketemu.. ah sudahlah..
Hari-hari
selanjutnya kamu selalu kepikiran aku, ingin rasanya kamu mendekati aku. Hahaha
bingung kan elo pada yang baca, sengaja biar dia yang kelihatan naksir bukannya
gue. hahaha
Aku merasa
bersalah ketika menyukai kamu, sedangkan aku tahu kamu hanya menginjinkan aku
sebagai teman bukan sebagai pacar.
Semakin aku
dekat dengan kamu, semakin sulit untuk ku berpikir aku hanya ingin berteman
denganmu. Akhirnya kuputuskan menjauh darimu, agar aku tidak melakukan
kesalahan menyukai orang yang sudah dimiliki.
Tapi
kemudian tiba-tiba kamu datang, mengatakan kalau kamu sudah berakhir dengan
laki-laki itu. aku tak menyangka, kamu ternyata menyimpan rasa yang sama kepada
ku.
Akhirnya
kamu jadian juga dengan teman aku, ternyata saat itu kamu meminta ku untuk
mendekatkan kamu dengan teman ku. Ternyata aku hanya perantara hubungan mu
dengan teman ku, biarlah.. aku doakan kamu bahagia, dan jangan cari aku lagi.
Hah...
capek gue nulis ini, disela-sela gue nulis ini. Ada lima kali gue merinding
bacanya.
Ya udah
sekian dulu, mau tidur siang. bye-bye..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar