Senin, 27 Oktober 2014

Kejenuhan



Kejenuhan pasti akan datang ke siapapun, jenisnya sih banyak. Ada yang jenuh dengan aktivitas kuliahnya, ada yang jenuh dengan hubungan sama pacar, ada yang jenuh setiap sore cuma bisa dengerin lagu sendiri dan mikirin apa yang akan dilakukan ketika jenuh itu datang. Nah gue termasuk yang ketiga, kejenuhan gue itu suka muncul ketika sore menjelang malam. Entah kenapa kaya habis nonton film romantis dan tiba-tiba jadi kebayangin kalau gue ngga pernah lagi berada di fase itu.

Kejenuhan itu cukup susah untuk diatasi, buat gue kejenuhan itu momen dimana gue ngga tahu apa yang gue suka. Yang biasanya gue suka minum kopi panas, jadi suka minum kopi dingin. Kejenuhan itu karna berada dikondisi yang sama dan akhirnya menemukan kebuntuaan disitu. Contoh simpelnya kaya lagi ngerjain tugas kuliah, dan tugasnya itu-itu mulu. Misalnya soalnya sebutkan sudah berapa kali ditolak, dibawahnya di buat semacam pecahan dari soal pertama. Ditolak dengan cara apa, bagaimana perasaaan saat itu dan bagaimana cara penanggulangannya. Ini soal semacam pernyataan yang dibuat jadi pertanyaan

Bagi beberapa orang menghilangkan kejenuhan itu dengan melakukan yang dia suka, semisalnya jalan-jalan sama teman-temannya. Atau makan makanan yang paling disukai, tapi ada beberapa yang terlalu banyak mikir ketika kejenuhan itu datang. Gue suka kumpul dengan teman-teman, namun disaat gue jenuh. Kumpul-kumpulnya hanya dipikirkan bukannya gue lakukan, alhasil malah jadi bingung sendiri. Padahal jika gue kumpul dengan teman kejenuhan akan hilang, inilah dimana “sesuatu yang dipikirkan dan tak dilakukan, tidak akan menghasilkan apa-apa”.

Gue bukanlah orang suka baca buku yang tebal, seperti “Ah tebal banget ini buku, kapan selesainya gue bacanya”. Padahal membaca adalah proses dimana kita menikmati setiap tulisannya, bukan bagaimana kita bisa segera selesai membaca. Intinya membaca itu menikmati bukan menyelesaikan. Namun tanpa sadar gue malah membaca, dan endingnya moodnya gue balik lagi.

Ini seperti gue takut melakukan sesuatu, dengan asumsi “apakah kejenuhan gue akan hilang dengan membaca, atau melakukan sesuatu”. Gue terlalu suka berdiam diri tanpa melakukan sesuatu, dengan harapan gue akan baik-baik saja. Padahal sesuatu ngga akan berubah ketika gue ngga melakukan apa-apa. seperti gue ngga akan bisa minum kopi tanpa gue beranjak dari tempat duduk dan membuatnya.

Dan tanpa sadar juga gue bisa menghilangkan kejenuhan dengan menulis, menulis ini gue sedang lagi jenuh-jenuhnya. Padahal biasanya gue nulis itu terkadang nunggu mood bagus, tapi walaupun moodnya lagi bagus malah tulisan jadi biasa aja dan gue akhirnya ngga melanjutkan menulis. Bosan.. Itu yang biasanya gue rasakan ketika menulis, akhirnya menulisnya ngga jadi.

Dengan semuanya yang gue tulis tentang kejenuhan, gue menyimpulkan bahwa ketika kejenuhan datang. Do something! Yeah, lakukan lah sesuatu. Jangan terlalu berpikir, “apakah kejenuhan akan hilang”. Karna kejenuhan biasanya datang disaat ngga melakukan apa-apa dan terlalu banyak berpikir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar