Senin, 02 Juni 2014

Sepucuk Surat Buat Kakak



Sepucuk surat buat Kakak, dirimu orang tertua ketiga setelah orang tua kita. Namun muka mu ngga tua-tua dan itu membuat diriku bingung akan dirimu. Apakah pakai susuk, atau rutin ngoles anti penuaan seperti di iklan-iklan.

Dirimu baik, kadang ngasih aku uang, walaupun itu harus melewati perdebatan alot dulu. Dirimu jahat ketika mengatakan adek mu ini ngga ganteng, padahal kalau bukan dirimu yang mengatakan diriku ganteng maka siapa lagi perempuan saraf yang bilang diriku ganteng.

Aku bahagia punya kaka seperti kamu, meski kita ngga mirip dan itu membuat diriku di bully ketika kecil. Katanya kamu lah yang anak pungut bukan diriku. Walaupun terkadang aku bersyukur kita ngga mirip, soalnya dirimu perempuan sedangkan diriku laki-laki.

Aku kesal waktu kau cepat wisuda, sehingga orang tua kita mengharuskan diriku juga cepat lulus. Padahal kau lulus karna dosennya kasian doang. beda sama aku yang dosennya ngga kasian, malah kagum gue kuliah lama. Entah itu kagum apa ngejek sebenernya diriku juga tak mengerti.  

Kakak ku kau tidak pandai memasak. Jadi tolong hentikan menyuruh aku adik mu untuk mencobanya. Dan musti berkata itu enak, kalau tidak kau ngambek dan tidak memberikan ku uang jajan. Orang tua kita bukannya tidak memberikan uang jajan, hanya saja perlu proposal untuk cairnya uang jajan. Kadang diriku tidak mengerti, ini orang tua kita apa pejabat pemerintah. Padahal kan orang tua kita hanya kerja di hutan, ngitungin duit sambil ngeteh bareng pejabat negara.

Aku sayang kalian orang tua ku, musti kalian belum tentu sayang akan diriku. Apalagi saat diriku bilang semester nilai banyak yang tidak lulus. Raut wajah kalian mendadak berubah jadi bahagia, karna berhubung kakak menang kuis berhadiah uang 3 milyar. Padahal kau kakak ku megang uang sejuta aja ngga pernah. Diriku cemas uang itu untuk di apakan. Ternyata itu semua untuk ku, ngga diriku ngarepnya begitu ternyata tidak. Ya sudahlah, kau bahagia diriku pun begitu.

Banyak yang ingin sampaikan pada mu kakak ku, tapi ya apa daya udah ngga ada yang mau aku sampaikan. Akhir kata, please follow aku ditwitter masa kakak sendiri ngga follow adiknya.

Ku tunggu balas mu kak, ini hanya seuntaian kata tidak indah ini yang ku ungkapkan padamu dengan indah. Ya menurutku begitu, namun mungkin kau sedang bahagia bersama suami mu dan juga anak laki-laki mu itu. sedangkan diriku disini pacar pun tak ada, kau jahat Raisa dirimu pergi kejakarta mengejar karier menyanyi mu, meninggalkan diriku yang sedang kuliah disini. Setidaknya Raisa kirim pulsa buat aku, atau setidaknya sepucuk surat berisi foto kamu sama pacar baru sekarang. Aku cuma mau mengucapkan selamat padanya.

Ahhhhhhhhhhh.. capek juga nulis ini, eh ini kenapa gue nulis ginian lagi. maaf jika ada pihak yang merasa kegelian yang luar biasa. Udah lepasin aja gelinya, kalau perlu calling aku buat gelitik kamu.

Dadah.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar