Sudah
berapa minggu, bulan, tahun menyendiri tanpa ada seseorang yang memanggil
sayang. Kalau gue terakhir kali tahun 2000, saat itu ketika Ibu lupa sama nama
gue. Jadi sebagai penggantinya Ibu manggil gue sayang.
Sudah
berapa kali, mempertaruhkan pacar dengan temen. Iya, gue ini lagi ngomongin tentang
hal aneh yang seperti sebuaah tradisi dari masa ke masa. Zaman lalu, di kenal
dengan nama “Perjodohan” nah kalau sekarang lebih di kenal dengan nama
“Pencomblangan”.
Merasa
setiap nembak cewek gagal, tiap pedekate selalu di bilang aneh. Padahal belum
ketemu, iya ini gue ngomongin diri sendiri. Dan ketika rasa putus asa pun mulai
muncul, selalu ada orang-orang yang menamakan mereka “Perantara Cinta”. jadi
percintaan elo ada perantaranya, mereka lah yang akan membantu kamu buat nyari
pacar.
Biasanya
di kenalin sama temennya, dan “Pencomblang” akan bilang “Ini ceweknya cantik,
baik”. Ok, terima kasih elo ngasih tahu kalau ceweknya cantik, yang jadi
masalahnya adalah itu cewek mau apa ngga sama gue. Biar kata ceweknya kaya
bidadari juga, kalau ngga suka sama gue. Lah percuma juga kan.
Emang
sih, untuk mencapai sebuah tujuan kita perlu orang lain untuk mencapainya.
Termasuk juga masalah cinta. Gue kasih pengalaman nih ya, kalau “Pencomblang”
itu cuma bertugas ngenalin sama temennya doang, bukan masti-in elo bakalan bisa
pacaran sama temennya. Jadi beban untuk masti-in itu adalah tugasnya kita.
Sungguh profesi yang tidak bertanggung jawab.
Untuk
orang awam urusan cinta kaya gue, masalah perkenalan pertama itu sama sulitnya
dengan UAS. Karna gue bingung untuk memulai sebuah perkenalan itu di mulai dari
mana, apa di mulai dari perkenalan nama, alamat, umur, tinggi badan, atau
riwayat percintaan. Malah jadi lebih mirip mau bikin KTP jadinya.
Misalkan
di mulai dari kata “Hai, nama ku Kelo. Nama kamu siapa ?”. terus harapan gue,
si cewek akan balas hal yang sama. “Hai kelo, nama aku Dinda”. Tapi pada
kenyataannya malah, “Nama kamu itu samaran ya..”. emang segitu anehnya nama
gue.
Dalam
percintaan, gue emang ngga jago. Dalam pelajaran juga sama sih sebenernya,
satu-satunya hal yang gue lakukan dengan baik adalah nurutin perintah Ibu.
Meskipun
katanya cowok itu gombal, tapi pada dasarnya cewek tetep suka. Ok, di saat gue
coba untuk merayu. Katanya temen, ibarat saja cewek itu bidadari. Nah tema
ngerayunya seputar kata bidadari. Di saat itu temen gue nyontohin “Kamu itu
kaya bidadari yang turun dari kahyangan”. Dan dia bilang cewek ngga bisa nolak,
apa bener seperti itu.
Maka
gue pun mencoba, namun kata-katanya gue ubah dikit “Kamu itu kaya bidadari yang
turun tangga dari kahyangan”. Karna menurut logika gue, kalau seseorang yang
turun itu musti pakai tangga. Gue nunggu apa cewek itu akan nerima cinta
seorang mahasiswa ini, tapi yang ada malah si cewek nepuk pundak gue dan
beranjak pergi. Di saat itu gue yakin dia ngga bisa nolak, keesokkan harinya
gue pun datang kerumahnya. Ternyata dia pindah, di saat itu gue mikir “Apa ini
yang namanya LDR”. Gue musti jadi cowok yang sabar menjalin hubungan jarak
jauh, tanpa tahu kabarnya gimana, dia lagi ngapain, terus maksud dari nepuk
pundak gue saat itu apa.
Ya
sudahlah yang penting gue sekarang sudah punya pacar, meskipun dia sekarang
pindah. Tapi gue akan sabar menjalin hubungan LDR ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar