Walaupun gue sudah kuliah, yang
namanya surat cinta sepertinya masih berlaku. Mungkin dengan surat, seseorang
dapat meminimalisir potensi gugup ketika bicara langsung dengan orang yang di
sukai. Zaman dulu gue pernah menulis surat cinta pertama gue, tapi yang ada
malah surat tersebut di kembalikan dengan catatan gue harus memperbaiki
penulisannya, karna sulit di baca.
Maka dari itu, gue ngga akan buat surat
cinta lagi.
Emang cewek suka dengan cowok yang
secara langsung ngomong suka, daripada cowok yang bisanya cuma nitip salam
lewat temen, nembak lewat temen. Entar jadian sama temennya lagi. dalam menulis
surat gue sangat payah, mau nulis aku sayang kamu.
Malah jadi aku bayangan
kamu, ngga nyambung banget. Sudah di persiapkan sedemikian rupa, ketika
berhadapan dengan orangnya. Kata-kata yang sudah di persiapkan mendadak hilang
entah kemana. Emang kalau sudah berhadapan dengan orang yang benar-benar di
cintai, kata cinta pun bisa berubah jadi “Harga ayam semakin naik ya..”
benar-benar ngga nyambung.
Surat cinta gue itu, semua huruf
dalam surat cinta itu, gue tulis huruf kapital semua. Kemudian gue tulis
judulnya “SURAT CINTA BUAT KAMU”. Itu bertujuan agar dia ngerti kalau surat itu
bukan buat temennya, atau buat Ibunya. Dalam memberikan surat cinta, gue punya
cara ampuh. Hindari buat nitip sama temennya, karna nanti bakalan di buka
duluan. Ngga mau kan itu surat, bakalan di pajang di dinding sekolah. Sampai
elo lulus, surat itu pasti masih ada.
Kalau mau memberikan surat cinta
itu, mesti kepada orangnya langsung. Berikan surat itu, di barengi dengan
kata-kata ini “Ini surat gue temuin di meja kamu tadi, surat ini buat kamu..”
Gimana keren kan.
Nah tinggal tunggu, balesannya dia.
Setiap balesan dari cewek yang gue beri surat cinta, semuanya aneh. Ada balesan
surat, tapi pakai bahasa inggris semua. Alhasil gue ngga ngerti sama sekali.
Kemudian ada cewek keturunan Chinese pernah gue kirimin surat cinta, eh
balesannya lebih parah lagi makai bahasa China.
Kemudian ada seorang Ketua Osis,
berhubung ceweknya aktif di kegiatan pramuka. Surat cinta gue malah di bales
makai sandi morse. Selain isinya gue ngga ngerti, tulisannya hampir ngga
kelihatan.
Ini Ketua Osis pulpennya habis tinta kali, ada yang lebih parah
surat gue pernah di bales makai soal matematika. Emangnya gue lagi remedial
-____-
Meskipun begitu, gue ngga pernah
nyerah buat mendapatkan cinta. Sampai sekarang gue sudah kuliah, masih iseng
–iseng nulis surat cinta. Berhubung gue sudah kuliah, jadi surat cintanya sudah
agak rapi. Ngga makai huruf kapital lagi, ngga makai judul lagi. pokoknya surat
cinta gue yang sekarang lebih berkualitas.
Semasa gue ospek, pernah di suruh
buat surat cinta buat senior. Di sini gue menunjuk kemampuan gue dalam menulis
surat cinta. Dalam surat cinta gue sekarang, banyak menggunakan ibarat “Senyum
kamu ibarat ice cream, dingin namun manis..” “Tawa mu ibarat remote, aku pusing
kalau ngga menemukannya..” “Marahnya kamu itu, kaya marahnya Ibu aku. Yang gue
kangenin setiap saat” pokoknya kalau senior baca, langsung jatuh hati sama
tulisan gue. Tapi sayangnya itu ngga kejadian, solanya gue saat ospek bolos
ketika hari dimana menyerahkan surat. Gara-gara asik menulis surat itu dari
malam hari sampai malam hari lagi.
Surat cinta gue ngga seorang pun
yang mau baca, gara-gara surat cinta yang gue buat sudah seperti sebuah
skripsi. Baru setengah surat cinta, yang baca sudah ketiduran. Gue suka menulis
surat, banyak surat cinta yang sudah gue tulis. Tapi balesannya semua sama,
“Maaf.. temen aja ya..” “Maaf.. aku punya pacar..” Maaf... aku sudah simpanan
orang” “Maaf.. di sini mendung jadi aku nolak kamu..” yang ini apa hubungannya.
-______-
Yang pasti yang suka nulis surat
cinta, jangan menyerah buat berusaha. Ingat menulis
surat cinta itu, bukan karna ngga punya keberanian untuk mengatakan secara
langsung. Hanya saja sebagian orang, mengungkapkan perasaannya melalui tulisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar