Selasa, 09 September 2014

Surat

Walaupun gue sudah kuliah, yang namanya surat cinta sepertinya masih berlaku. Mungkin dengan surat, seseorang dapat meminimalisir potensi gugup ketika bicara langsung dengan orang yang di sukai. Zaman dulu gue pernah menulis surat cinta pertama gue, tapi yang ada malah surat tersebut di kembalikan dengan catatan gue harus memperbaiki penulisannya, karna sulit di baca. 


Maka dari itu, gue ngga akan buat surat cinta lagi.
Emang cewek suka dengan cowok yang secara langsung ngomong suka, daripada cowok yang bisanya cuma nitip salam lewat temen, nembak lewat temen. Entar jadian sama temennya lagi. dalam menulis surat gue sangat payah, mau nulis aku sayang kamu. 


Malah jadi aku bayangan kamu, ngga nyambung banget. Sudah di persiapkan sedemikian rupa, ketika berhadapan dengan orangnya. Kata-kata yang sudah di persiapkan mendadak hilang entah kemana. Emang kalau sudah berhadapan dengan orang yang benar-benar di cintai, kata cinta pun bisa berubah jadi “Harga ayam semakin naik ya..” benar-benar ngga nyambung.


Surat cinta gue itu, semua huruf dalam surat cinta itu, gue tulis huruf kapital semua. Kemudian gue tulis judulnya “SURAT CINTA BUAT KAMU”. Itu bertujuan agar dia ngerti kalau surat itu bukan buat temennya, atau buat Ibunya. Dalam memberikan surat cinta, gue punya cara ampuh. Hindari buat nitip sama temennya, karna nanti bakalan di buka duluan. Ngga mau kan itu surat, bakalan di pajang di dinding sekolah. Sampai elo lulus, surat itu pasti masih ada. 


Kalau mau memberikan surat cinta itu, mesti kepada orangnya langsung. Berikan surat itu, di barengi dengan kata-kata ini “Ini surat gue temuin di meja kamu tadi, surat ini buat kamu..” Gimana keren kan.
Nah tinggal tunggu, balesannya dia. Setiap balesan dari cewek yang gue beri surat cinta, semuanya aneh. Ada balesan surat, tapi pakai bahasa inggris semua. Alhasil gue ngga ngerti sama sekali. Kemudian ada cewek keturunan Chinese pernah gue kirimin surat cinta, eh balesannya lebih parah lagi makai bahasa China.
Kemudian ada seorang Ketua Osis, berhubung ceweknya aktif di kegiatan pramuka. Surat cinta gue malah di bales makai sandi morse. Selain isinya gue ngga ngerti, tulisannya hampir ngga kelihatan.


Ini Ketua Osis pulpennya habis tinta kali, ada yang lebih parah surat gue pernah di bales makai soal matematika. Emangnya gue lagi remedial -____-
Meskipun begitu, gue ngga pernah nyerah buat mendapatkan cinta. Sampai sekarang gue sudah kuliah, masih iseng –iseng nulis surat cinta. Berhubung gue sudah kuliah, jadi surat cintanya sudah agak rapi. Ngga makai huruf kapital lagi, ngga makai judul lagi. pokoknya surat cinta gue yang sekarang lebih berkualitas.


Semasa gue ospek, pernah di suruh buat surat cinta buat senior. Di sini gue menunjuk kemampuan gue dalam menulis surat cinta. Dalam surat cinta gue sekarang, banyak menggunakan ibarat “Senyum kamu ibarat ice cream, dingin namun manis..” “Tawa mu ibarat remote, aku pusing kalau ngga menemukannya..” “Marahnya kamu itu, kaya marahnya Ibu aku. Yang gue kangenin setiap saat” pokoknya kalau senior baca, langsung jatuh hati sama tulisan gue. Tapi sayangnya itu ngga kejadian, solanya gue saat ospek bolos ketika hari dimana menyerahkan surat. Gara-gara asik menulis surat itu dari malam hari sampai malam hari lagi.


Surat cinta gue ngga seorang pun yang mau baca, gara-gara surat cinta yang gue buat sudah seperti sebuah skripsi. Baru setengah surat cinta, yang baca sudah ketiduran. Gue suka menulis surat, banyak surat cinta yang sudah gue tulis. Tapi balesannya semua sama, “Maaf.. temen aja ya..” “Maaf.. aku punya pacar..” Maaf... aku sudah simpanan orang” “Maaf.. di sini mendung jadi aku nolak kamu..” yang ini apa hubungannya. -______-


Yang pasti yang suka nulis surat cinta, jangan menyerah buat berusaha. Ingat menulis surat cinta itu, bukan karna ngga punya keberanian untuk mengatakan secara langsung. Hanya saja sebagian orang, mengungkapkan perasaannya melalui tulisan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar