Selasa, 16 September 2014

Zona nyamannya gue...

Ngga muluk-muluk, sekarang itu untuk bisa atau seenggaknya punya pacar itu udah cukup. Karna persoalan terbesar orang-orang kaya gue adalah terlalu lama sendiri. Nah ini gue kasih tahu, orang-orang yang sudah lama sendiri itu tanpa dia sadari menutup hati. Iya bener, gue kalau ada cewek yang naksir itu udah biasa aja. Ngga kaya zaman gue dulu, di salam cewek itu udah ge'er setengah mati. Bawaannya kalau sudah disalami itu mau langsung aja ngajak jadian.

Bahkan kadang gue malah ngga peduli ditaksir atau pun ngga, semacam udah males aja gitu. Teman-teman yang deket sama gue, kadang ngomong gue ngga kenal cewek atau semacamnya. Dikata gue suka cowok lagi, brengsek emang. Masalah adalah sudah terbiasa, nah soal masalah terbiasa. Emang benar kata beberapa orang kalau sudah terbiasa susah untuk lepas. Dalam kasusnya gue, gue sudah terlalu lama sendiri dan akhirnya memiliki ruang nyaman. Dan yang namanya ruang nyaman itu susah untuk ditinggalin.

Memang kadang gue selalu jadi nyalahin pihak lain, seperti ceweknya. Padahal gue sendiri yang ngga usaha, haha. Selama ini gue adalah orang yang pasif, gue ngga pernah mencoba untuk ngedeketin duluan. Dan hinanya gue adalah selalu ngarepin si cewek yang memulai pendekatan ke gue. Hahaha

Dan yang jadi masalah terbesar gue adalah gue bukan orang yang gaul. Gue ngga punya banyak kenalan cewek, dan kebanyakan teman gue adalah teman-teman lama. Yang sekarang udah pada punya pacar, dan gue punya kondisi dimana, ketika mempunyai teman baru dan waktu ketemu kita ngga sering. Maka tanpa gue sadari gue akhirnya melupakan teman-teman baru ini.

Namun ketika kita sering ketemu, mungkin orang-orang itu saja yang akan gue ingat. Kecuali kalau kita pernah menghabiskan waktu bersama cukup lama. Mungkin gue akan ingat selamanya, hahaha.

Jadi katakanlah zona nyaman gue adalah kesendirian gue sekarang, walaupun kadang-kadang menyebalkan juga ketika teman-teman gue yang punya pacar memiliki waktu dengan pasangan mereka. Karna akan sangat menyenangkan ketika menghabiskan waktu bersama orang yang dikasihi. *Cieee

Namun bagi mereka yang memiliki zona nyaman bersama pasangan, ketika suatu saat putus akan sangat terpukul. Jadi patah hatinya lebih lama, hahaha.

Ya udah sekian dulu postingnya. *Bye-bye 

Selasa, 09 September 2014

Surat

Walaupun gue sudah kuliah, yang namanya surat cinta sepertinya masih berlaku. Mungkin dengan surat, seseorang dapat meminimalisir potensi gugup ketika bicara langsung dengan orang yang di sukai. Zaman dulu gue pernah menulis surat cinta pertama gue, tapi yang ada malah surat tersebut di kembalikan dengan catatan gue harus memperbaiki penulisannya, karna sulit di baca. 


Maka dari itu, gue ngga akan buat surat cinta lagi.
Emang cewek suka dengan cowok yang secara langsung ngomong suka, daripada cowok yang bisanya cuma nitip salam lewat temen, nembak lewat temen. Entar jadian sama temennya lagi. dalam menulis surat gue sangat payah, mau nulis aku sayang kamu. 


Malah jadi aku bayangan kamu, ngga nyambung banget. Sudah di persiapkan sedemikian rupa, ketika berhadapan dengan orangnya. Kata-kata yang sudah di persiapkan mendadak hilang entah kemana. Emang kalau sudah berhadapan dengan orang yang benar-benar di cintai, kata cinta pun bisa berubah jadi “Harga ayam semakin naik ya..” benar-benar ngga nyambung.


Surat cinta gue itu, semua huruf dalam surat cinta itu, gue tulis huruf kapital semua. Kemudian gue tulis judulnya “SURAT CINTA BUAT KAMU”. Itu bertujuan agar dia ngerti kalau surat itu bukan buat temennya, atau buat Ibunya. Dalam memberikan surat cinta, gue punya cara ampuh. Hindari buat nitip sama temennya, karna nanti bakalan di buka duluan. Ngga mau kan itu surat, bakalan di pajang di dinding sekolah. Sampai elo lulus, surat itu pasti masih ada. 


Kalau mau memberikan surat cinta itu, mesti kepada orangnya langsung. Berikan surat itu, di barengi dengan kata-kata ini “Ini surat gue temuin di meja kamu tadi, surat ini buat kamu..” Gimana keren kan.
Nah tinggal tunggu, balesannya dia. Setiap balesan dari cewek yang gue beri surat cinta, semuanya aneh. Ada balesan surat, tapi pakai bahasa inggris semua. Alhasil gue ngga ngerti sama sekali. Kemudian ada cewek keturunan Chinese pernah gue kirimin surat cinta, eh balesannya lebih parah lagi makai bahasa China.
Kemudian ada seorang Ketua Osis, berhubung ceweknya aktif di kegiatan pramuka. Surat cinta gue malah di bales makai sandi morse. Selain isinya gue ngga ngerti, tulisannya hampir ngga kelihatan.


Ini Ketua Osis pulpennya habis tinta kali, ada yang lebih parah surat gue pernah di bales makai soal matematika. Emangnya gue lagi remedial -____-
Meskipun begitu, gue ngga pernah nyerah buat mendapatkan cinta. Sampai sekarang gue sudah kuliah, masih iseng –iseng nulis surat cinta. Berhubung gue sudah kuliah, jadi surat cintanya sudah agak rapi. Ngga makai huruf kapital lagi, ngga makai judul lagi. pokoknya surat cinta gue yang sekarang lebih berkualitas.


Semasa gue ospek, pernah di suruh buat surat cinta buat senior. Di sini gue menunjuk kemampuan gue dalam menulis surat cinta. Dalam surat cinta gue sekarang, banyak menggunakan ibarat “Senyum kamu ibarat ice cream, dingin namun manis..” “Tawa mu ibarat remote, aku pusing kalau ngga menemukannya..” “Marahnya kamu itu, kaya marahnya Ibu aku. Yang gue kangenin setiap saat” pokoknya kalau senior baca, langsung jatuh hati sama tulisan gue. Tapi sayangnya itu ngga kejadian, solanya gue saat ospek bolos ketika hari dimana menyerahkan surat. Gara-gara asik menulis surat itu dari malam hari sampai malam hari lagi.


Surat cinta gue ngga seorang pun yang mau baca, gara-gara surat cinta yang gue buat sudah seperti sebuah skripsi. Baru setengah surat cinta, yang baca sudah ketiduran. Gue suka menulis surat, banyak surat cinta yang sudah gue tulis. Tapi balesannya semua sama, “Maaf.. temen aja ya..” “Maaf.. aku punya pacar..” Maaf... aku sudah simpanan orang” “Maaf.. di sini mendung jadi aku nolak kamu..” yang ini apa hubungannya. -______-


Yang pasti yang suka nulis surat cinta, jangan menyerah buat berusaha. Ingat menulis surat cinta itu, bukan karna ngga punya keberanian untuk mengatakan secara langsung. Hanya saja sebagian orang, mengungkapkan perasaannya melalui tulisan.


Sabtu, 06 September 2014

Kesepian



Kesepian merupakan persoalan utama orang-orang seperti gue, tidak tahu mau mengerjakan apa dan kemana. Ini bukan soal punya pacar ataupun tidak, ya walaupun sedikit juga tentang itu. namun ini masalah yang muncul, gue adalah orang yang tidak terlalu suka keramaian. Gue suka menghabiskan waktu dengan beberapa orang saja, tidak dengan orang yang banyak dan dengan acara yang mewah.

Gue menyukai menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabat, dengan atau obrolan yang penting. Cukup duduk dan mengobrol itu sudah membuat orang seperti gue senang. Makanya gue itu tidak memiliki banyak teman, karna pada dasarnya orang seperti gue sangat memproteksi diri dari orang lain. Maksudnya sering tidak merasa nyaman berada disuatu kondisi, dan dengan begitu gue merasa sendiri.

Berbeda dengan orang-orang yang gue sendiri merasa sangat nyaman, gue akan benar-benar menjadi diri gue sendri. Dalam arti gue yang suka menghabiskan waktu bersama, bukan gue yang lebih menyukai sendiri sembari mendengarkan lagu.

Namun ada kalanya gue merasa sangat butuh kesendiriaan, menghabiskan waktu sendiri mendengarkan lagu yang gue suka. Ataupun apa yang gue bisa lakukan seperti menulis di blog ini

Jadi di akhir tulisan ini, gue ingin menyampaikan bahwa kesendiriaan itu benar-benar menyakitkan seperti yang pernah film gue tonton. Memang manusia butuh waktunya sendiri, tapi terlalu banyak menghabiskan waktu sendiri juga akan berakibat fatal pada kemampuan bersosialisasi dan sepertinya itu yang kadang-kadang gue alami.

Jadi kalau salah satu dari kalian, seperti gue. carilah sesuatu yang baru dan gue berdoa semoga hidup orang-orang kita itu lebih berwarna. Ya setidaknya tidak terlalu membosankan untuk dijalani.


Kuliah itu..



Semester baru sebentar lagi dimulai, untuk mereka yang baru memasuki era perkuliahan. Dan doa ku bersama kalian yang kuliah jurusan keguruaan. Kalian akan punya takdir yang sama dengan gue. ketika hendak lulus nanti, apakah akan jadi PNS.

Iya, mengingat semakin susahnya jadi PNS. Coba kalian banyangkan ada ratusan ribu sarjana keguruaan di Indonesia ini, hanya beberapa orang yang bisa menjadi PNS. Iya, gue tahu kalau pemerintah mencari yang terbaik diantara yang terbaik. Lalu dikemanakan yang terbaik lainnya yang telah dikalahkan oleh yang terbaik lainnya.

Kembali menganggur.. dan anehnya tujuan seorang sarjana keguruaan selalu menjadi PNS. Ya walaupun gue tahu guru dengan status PNS itu lebih menjanjikan dari (hanya) guru saja. Menengok dari pengalaman Kakak gue sendiri yang dulunya kuliah jurusan keguruaan, sampe sekarang pun dia masih bergelut dengan status (hanya) guru.

Kakak gue bukannya tanpa usaha untuk menjadi guru PNS, namun apa daya yang dicari hanya 2 yang terbaik diantara mereka yang hampir ribuan pelamar. Itu seperti merindukan uang seratus kertas

Bagi gue bukannya alasan utama seseorang kuliah adalah untuk nantinya masa depannya cerah, dan pada kenyataannya kehidupan setelah kuliah tak secerah itu saudara-saudara. Ya meskipun gue juga belum lulus, namun itu yang gue lihat dan pelajari dari keadaan yang ada sekarang.

Kuliah sekarang itu seperti sebuah handphone, yang semakin kesini harus dituntut oleh keinginan penggunanya. Sekarang seseorang harus kuliah lebih tinggi lagi dan lagi, sampe mungkin sebagian hidup dihabiskan dalam era kuliah.

Ya walaupun ada beberapa orang yang merasa sudah cukup, ya contohnya gue. ya merasa cukup dengan males emang terkadang beda tipis. Sebagian teman gue ada yang sudah punya rencana untuk melanjutkan kuliah S2, namun entah kenapa gue yang pesimis melihat dari kuliah S1 mereka.

Mungkin gue yang salah karna pesimis, namun setidaknya seseorang yang ingin melanjutkan ketahap yang lebih tinggi. Harusnya sudah punya kemampuan itu, yang ada malah “S1 sudah jarang masuk, mau melanjutkan S2”.

Sebagai orang yang juga merasakannya gue tahu betul bagaimana kuliah ini, adanya semangat itu bagi gue sudah sangat cukup. Gue bukan orang yang pintar, dan juga bukan orang yang rajin dalam belajar. Yang gue punya mungkin semangat ini, ya walaupun tidak menggebu seperti seorang anak kecil kewahana permainan. Namun gue punya semangat itu, sungguh gue punya!

Nah buat gue, kuliah itu adalah semangat. Ya walaupun hanya sedikit, setidaknya kalian harus punya itu.

Jadi akhir posting, gue ucapkan selamat datang di era perkuliahan. Semoga lulusnya bermanfaat, bukan cepat lulusnya. Hahaha

Selasa, 02 September 2014

Itu!

Kalau boleh tahu, kenapa cewek sekarang itu susah banget dideketin. Ada apa atau apa yang sebenarnya sedang terjadi, pengalaman dulu ngga sesusah ini buat deketin cewek.

Zaman-zamannya gue masih pakai celana abu-abu, deketin cewek gampang. Mandang dia dari bangku paling belakang, terus kalau ada kesempatan lempar senyuman, besoknya sudah jadian.. punya anak.

Sepertinya zaman sekarang cewek-cewek sekarang lebih suka dengan cowok-cowok aktif, semisalnya dalam olahraga. Iya soalnya tiap gue ngga sengaja nyasar kelapangan futsal. Ada aja cewek pakai kacamata super cantik dibangku penonton sambil memandang penuh hasrat sama pacarnya yang sedang main.

Seolah-olah si ceweknya ngomong gini "Ohh! Keringatnya.. Ohh!".

Makanya kalau gue di ajak teman main futsal, jadi males karena mereka selalu bawa pacarnya. Dan yang menyebalkannya adalah ketika pertandingan berakhir. Gue jadi sosok yang cuma bisa berbaring menahan rasa lelah tanpa ada sambutan senyuman manis sembari melap keringat.

Iya-iya kalau teman-teman gue selesai futsal, selalu disambut senyuman manis dari bangku penonton. Sumpah! Senyuman itu mengganggu gue!!